Liputan6.com, Jakarta Minyak goreng curah kemasan sederhana dengan merek Minyakita dikabarkan mulai langka di pasaran. Menyempitnya stok Minyakita ini mengakibatkan harganya mulai merangkak di pasaran.
Mengutip Panel Harga Badan Pangan Nasional, harga rata-rata nasional minyak goreng kemasan sederhana berada di Rp 17.890 per liter. Sementara itu, minyak goreng curah berada di Rp 14.910 per liter.
Baca Juga
Padahal Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan sudah mematok harga maksimal Minyakita sebesar Rp 14.000 per liter. Mendag Zulkifli mengakui minimnya stok Minyakita di lapangan.
Advertisement
"Minyak goreng yang dijamin oleh pemerintah yang Minyakita, cuman repotnya semua orang nyari minyak goreng itu minyak kita, sehingga kan berebut," kata Mendag saat ditemui di Pintu Air Banjir Kanal Timur (BKT) Malaka Sari, Jakarta Timur, Minggu (29/1/2023).
Mendag Zulkifli mengatakan sebetulnya, Minyakita dihadirkan untuk kalangan tertentu saja. Dengan begitu, seharusnya tak ada yang rebutan untuk mendapatkan Minyakita, sehingga menurunkan stoknya di pasaran.
"Nah kalau berebut itu, mestinya (Minyakita) kan yang untuk (golongan masyarkat) tertentu saja, kalau sekarang orang cari minyak goreng, (cari) Minyakita, jadi tentu karena rebutan stoknya jadi sedikit," sambungnya.
Dalal hal ini, Mendag Zulkifli tengah menysuun strategi untuk bisa mengendalikan kembali stok di pasaran. Pada akhirnya, harga Minyakita bisa kembali ke harga eceran tertinggi (HET) Rp 14.000 per liter.
Â
Tambah Stok
Sebagai salah satu upaya, dia menyebut akan menambah stok dari sisi suplai untuk membanjiri pasar. Harapannya, harga bisa terpengaruh membaik.
"Nah tentu saya sudah mengambil langkah-langkah agar stoknya ditambah lagi, pasokan bahan baku untuk dalam negeri kita tambahkan," kata dia.
Proses penambahan stok ini termasuk salah satunya dengan mengatur domestic market obligation (DMO) atau pemenuhan kebutuhan dalam negeri. Mendag Zulkifli pun akan menurunkan rasio DMO bagi eksportir bahan baku minyak goreng. Semula, skala DMO-nya berlaku 1:9, akan dipersempit menjadi 1:6.
"Kalau dulu ngasih dalam negeri (skala) 1, ekspornya 9, kalau sekarang engga. Suplai dalam negeri 1, ekspornya hanya 6. Jadi akan lebih banyak dibanjiri untuk dalam negeri," urainya.
Â
Advertisement
Persiapan Jelang Ramadan
Mendag Zulkifli melihat kemungkinan lainnya, kalau harga saat ini masih tinggi, akan berpengaruh pada harga menjelang ramadan. Maka, upaya lebih keras untuk menyetabilkan harga harus segera dilakukan.
Terlebih, berbicara minyak goreng, itu mampu mempengaruhi harga bahan pokok lainnya di pasaran. Dia juga mengkhawatirkan ada kenaikan harga di bahan pokok lainnya seperti telur ayam.
"Tapi sekali lagi ini mau lebaran mau puasa, kita memang sedang mempersiapkan secara serius karena tidak mudah. Lebaran kan tau sendiri orang akan bikin kue, akan masak padahal ayam kan bertelur satu hari satu, gak bisa dua kan. Nah ini makanya lai diatur agar suplainya cukup," pungkas Mendag.
Â
Cari Cara Stabilkan Harga
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan tengah bersiap untuk menjaga harga bahan pokok agar tetap stabil menjelang Ramadan dan Idul Fitri atau lebaran 2023 mendatang. Dia menyebut, hal itu dilakukan sejak jauh hari.
Kendati begitu, Mendag Zulkifli menyadari dalam menjaga harga tetap stabil bukan perkara mudah. Apalagi, ada pengaruh dari disrupsi rantai pasok yang membuat harga energi dan pangan dunia menjalldi meningkat.
"Memang ini persiapan utk lebaran ini, kita dari sekarang (mempersiapkan), walaupun tidak mudah, karena harga pangan dunia ini kan gara-gara (perang) Rusia-Ukraina ini, masing-masing negara kan menahan produksi pangannya, jadi harganya agak naik," ujarnya saat ditemui di Pintu Air Banjir Kanal Timur (BKT) Malaka Sari, Jakarta Timur, Minggu (29/1/2023).
Mendag Zulkifli menyampaikan pemerintah menyiapkan skema subsidi untuk mengendalikan harga. Salah satunya adalah subsidi biaya angkut logistik beberapa komoditas.
Skema ini yang memang sudah dijalankan dalam menghadapi lonjakan harga pangan sekaligus mengendalikan inflasi. Skema yang sama disebut Mendag tetap akan diberlakukan untuk menjaga harga pangan jelang lebaran 2023.
"Tetapi pemerintah, kalau harga naik 5 persen, kita subsidi ongkosnya. Jadi misalnya telur dari Blitar dibawa ke Jakarta, ongkosnya dibayar oleh pemerintah, kalau sampai naik lagi kita subsidi harga," kata dia.
"Beras kita subsidi Rp 1.000 sekilo. Bulog jual Rp 8.200 (dari gudang) di pasar Rp 9.450 (per kilogram) ya disubsidi, jadi kalau pertama subsidi ongkos, kedua kalau gak mempan juga subsidi di harga," sambung Mendag Zulkifli Hasan.
Advertisement